The Title

Senin, 18 Maret 2013

Museum Palagan Bojongkokosan


Lokasi:  Jalan Siliwangi No. 75, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda 
Koordinat : 6° 49' 42" S, 106.760452 E

 




Selintas Museum
Site Museum Palagan Bojongkokosan merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sukabumi, sebagai tanda peringatan dan rasa hormat pada para pahlawan yang gugur pada “Peristiwa Bojongkokosan”. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 Desember 1045  adalah pertempuran antara para pejuang Sukabumi dengan Sekutu Inggris serta NICA (Belanda) yang ingin mengembalikan penjajahannya di Indonesia.  Bojongkokosan sendiri terletak di daerah Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, kira-kira 2 km arah utara dan sejauh 4 km ke selatan Cicurug.
Peristiwa Bojongkokosan merupakan awal dari serangan – serangan yang disusun oleh TKR pimpinan Letnan Kolonel Eddie Sukardi. Peristiwa ini kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang kita kenal dengan perang konvoi dan merupakan perang konvoi pertama (The Firs Convoy Battle) yang berlangsung dari tanggal 9 sampai dengan 12 Desember 1945. Penghadangan sepanjang 81 Km mulai dari Cigombong (Bogor) sampai Ciranjang (Cianjur) telah mengakibatkan banyak korban dari kedua belah pihak : pihak sekutu : 50 orang meninggal, 100 orang luka berat dan 30 orang menyerah. Koraban di pihak pejuang : 73 orang meninggal sedangkan perang konvoi kedua pada tanggal 10 sampai dengan 14 maret 1946.
Maksud konvoi tentara sekutu tersebut adalah untuk :
Mengambil interniran (tawanan) Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya
Memberikan bantuan ke Bandung yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu di Bandung.
Menjagai kelancaran hubungan jalan darat antara Bogor – Sukabumi – Cianjur.
Peristiwa Bojongkokosan merupakan salah satu faktor penyebab dari pada peristiwa Bandung Lautan Api, 24 Maret 1946. Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi Nasional daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung, merupakan urat nadi kekuatan Sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.
Dalam rangka mengenang peristiwa heroik bersejarah itulah, site Museum dan Monumen Bojongkokosan dibuat.
Koleksi Museum
Pada ruang pamer I terdapat 4 (empat) buah vitrin dan baling-baling dan kaca jendela pesawat serta foto dan nama –nama pahlawan yang gugur di medan perang dalam peristiwa Bojongkokosan.
Pada Ruang pamer II terdapat:
Miniatur masterplan Palagan Bojongkokosan yang berada di tengah-tengah ruangan
Terdapat 7 Minirama (maket) yang menggambarkan tentang peristiwa di Bojongkokosan.
Masing- masing menggambarkan dan diberi judul : 1. Penyusunan Kekuatan, 2. Musyawarah untuk melakukan tindakan, 3. Penyerbuan ke Perkebunan Cirohani, 4. Pertempuran Bojongkokosan, 5. Pemboman Cibadak oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris, 6. Pengusungan Jenazah dan yang luka-luka, dan Minirama 7 . Pemakaman Jenazah para Pahlawan.
 
 

Taman Nasional Gunung Halimun

Taman Nasional Gunung Halimun merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, hutan sub-montana dan hutan montana di Jawa. Hampir seluruh hutan di taman nasional ini berada di dataran pegunungan dengan beberapa sungai dan air terjun, yang merupakan perlindungan fungsi hidrologis di Kabupaten Bogor, Lebak, dan Sukabumi.
Beberapa tumbuhan yang mendominasi hutan di Taman Nasional Gunung Halimun antara lain rasamala (Altingia excelsa), jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima wallichii). Sekitar 75 jenis anggrek terdapat di taman nasional ini dan beberapa jenis diantaranya merupakan jenis langka seperti Bulbophylum binnendykii, B. angustifolium, Cymbidium ensifolium, dan Dendrobium macrophyllum.
Taman Nasional Gunung Halimun merupakan habitat dari beberapa satwa mamalia seperti owa (Hylobates moloch), kancil (Tragulus javanicus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), macan tutul (Panthera pardus melas), dan anjing hutan (Cuon alpinus javanicus).

Terdapat kurang lebih 204 jenis burung dan 90 jenis diantaranya merupakan burung yang menetap serta 35 jenis merupakan jenis endemik di Jawa termasuk burung elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Selain itu terdapat dua jenis burung yang terancam punah yaitu burung cica matahari (Crocias albonotatus) dan burung poksai kuda (Garrulax rufifrons). Burung elang Jawa yang identik dengan lambang negara Indonesia (burung garuda), cukup banyak dijumpai di Taman Nasional Gunung Halimun.
Dengan iklim yang basah, taman nasional ini merupakan sumber mata air dari beberapa sungai yang alirannya tidak pernah kering sepanjang tahun, dan delapan buah air terjun yang indah serta potensial untuk kegiatan pariwisata alam/rekreasi.
Masyarakat di sekitar taman nasional merupakan masyarakat tradisional Kasepuhan. Masyarakat tersebut memiliki pola kehidupan sangat unik dan kearifan dalam mengelola kawasan hutan di sekelilingnya selama puluhan tahun.

 
Canopy Trail di Cikaniki

Taman Nasional Gunung Halimun merupakan tempat rekreasi/pariwisata alam yang sangat menarik, karena beragamnya obyek dan daya tarik wisata alam yang dimilikinya. Keheningan hutan yang terkadang terdengar suara kicauan burung dan satwa lainnya, merupakan obyek pengamatan hidupan liar yang menarik.
Taman nasional ini memiliki fasilitas canopy trail untuk berjalan dari pohon ke pohon, mengamati kehidupan burung dan satwa liar lainnya yang tinggal di tajuk pohon.
Keindahan alam dengan kehidupan liar, gemuruh air terjun dan gemericik aliran sungai kecil yang jernih; kesemuanya merupakan peristiwa alam yang dapat memberi pengalaman yang mungkin tidak akan terlupakan terutama bagi wisatawan dari kota-kota besar.

Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d Agustus setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi: Bogor/Sukabumi-Parungkuda-Kabandungan, 50 km (± 1,5 jam), Bogor-Cisangku, 50 km (± 2,5 jam), Rangkasbitung-Bayah-Ciparay, 186 km (± 6 jam).

Rumah Makan Saung Mamih


Nasi uduk yang kita kenal biasanya berwarna putih. Yang membedakannya dari nasi putih biasa hanya rasa gurihnya. Namun bagaimana dengan nasi uduk hijau dan ungu?

Dua macam nasi uduk itu bisa ditemukan di Rumah Makan Mamih di Sukabumi, Jabar.  Rumah makan di Jalan Brawijaya No. 3 itu memang memiliki menu andalan nasi uduk hijau dan nasi uduk ungu.

Ide pembuatan nasi hijau dan nasi ungu ini berawal dari kreasi sang pemilik. “Kalau warna hijau idenya karena bentuk (warna)-nya ke alam. Karena kita ‘kan tempat makannya di luar, jadi yang kehijau-hijauan. Sedangkan yang ungu kita kreasi, unik,” ujarnya.

Warna hijau dan ungu tersebut berasal dari bahan alami. Warna hijau dihasilkan dari bayam dan sedikit cabai hijau. Sementara warna ungu didapatkan dari buah bit dan ubi ungu. “Kita cari buah apa yang bisa menghasilkan warna tanpa dibuat-buat. Semuanya alami,” lanjut Carolina.

Penambahan ubi ungu, sambung dia, diperlukan untuk mengikat warna dan menetralisir warna yang dihasilkan oleh buah bit. “Kalau buah bit, sedikit saja sudah ungu banget. Jadi kalau dengan ubi warnanya jadi lebih menempel dan kalem,” jelasnya lebih jauh.

Favorit Pengunjung

Soal rasa boleh diadu. Kedua nasi ini mempunyai cita rasa yang berbeda dengan nasi uduk kebanyakan. Untuk nasi hijau misalnya, karena menggunakan sedikit cabai hijau, ada efek sedikit panas akan terasa di lidah saat disantap. Namun, rasa itu tidak terlalu mendominasi seperti rasa gurih yang juga dihasilkan. Sedangkan nasi uduk ungu, rasa ubinya cukup mendominasi. Rasa gurih nasi uduk tetap ada, tapi bercampur sedikit rasa manis dari ubi. Menu ini cocok bagi yang tidak suka pedas.

Kedua nasi uduk ini dihidangkan dengan lauk yang cukup lengkap. Satu porsi nasi uduk hijau atau ungu dilengkapi ayam goreng, irisan telur dadar, tempe dan tahu goreng, lalapan, dan tidak lupa sambal. Mirip-mirip seperti nasi timbel, tapi dengan nasi yang lebih unik. Semua nasi dan lauknya disajikan hangat sehingga lebih nikmat dilahap.

Rumah makan ini juga menyediakan beberapa menu lain. Sebut saja nasi bakar, nasi timbel, sup iga, hingga berbagai jenis nasi goreng, kwetiau, dan puyunghai. Kebanyakan menu khas Sunda. Meski banyak variasi menu, kedua nasi uduk itu yang paling diminati. Bahkan, menurut Caroline, “Kalau (nasi) ungunya habis, (nasi) hijaunya habis, dia nggak jadi makan karena memang sengaja yang dicari itu.” Pengunjung tidak hanya dari wilayah Sukabumi, tapi juga dari Jakarta dan Bandung sengaja bertandang ke rumah makan ini.

Minuman Andalan

Selain nasi uduk, rumah makan ini pun menawarkan dua jenis minuman andalan dengan warna menarik. “Kita punya Grenadine Float dan Ice Float Melon,” papar Carolina. Grenadine Float berona merah, sedangkan Ice Float Melon berwarna hijau.

Grenadine Float merupakan campuran dari essens grenadine yang dicampur soda, irisan apel, dan tambahan es krim. Sedangkan Ice Float Melon campuran essens melon, soda, irisan melon, dan juga es krim. Kedua minuman ini terasa manis dan segar. Dengan campuran soda, minuman ini terasa berbeda.

Ada lagi minuman favorit anak-anak, yaitu blue sky. Minuman ini berupa minuman soda berwarna biru yang dicampur susu kental manis putih. Saat disajikan, minuman ini terlihat ada gradasi warna yang menarik, biru di bagian atas, dan lapisan putih di bagian bawahnya.

Untuk mencari lokasi rumah makan ini lumayan sulit karena hanya terlihat seperti rumah biasa. Tempat makannya terletak di bagian belakang rumah pemilik. Di halaman yang luas dan banyak tanaman itu  dibuatlah saung-saung. Rumah makan yang buka sejak pukul 9 pagi hingga 9 malam ini dapat menghabiskan 200—300 porsi nasi uduk hijau dan ungu per hari. Belum terhitung pesanan nasi kotak yang juga selalu ada setiap hari.

Untuk menikmati seporsi nasi uduk, tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam, cukup membayar Rp14.000. Semua menu makanan dapat dinikmati dengan kisaran harga Rp5.000—Rp20.000 dan minuman Rp2.000—Rp9.000. Sayangnya, setiap hari Minggu, rumah makan ini tutup.

BUBUR BUNUT



Tak Sekedar Menyajikan Bubur Ayam Khas Sukabumi, Bubur Ayam Bunut Membawa Nuansa Sukabumi kepada siapa saja yang datang ke kota ini. Kesannya, Belum Ke Sukabumi Jika Belum ke Bubur Ayam Bunut….

Rumah Makan Bubur Ayam Bunut Sukabumi seperti nama nya memiliki menu khas yaitu Bubur Ayam, Tulang Ayam dan Keroket yang cita rasa aslinya tetap terjaga sejak 30 tahun yang lalu. Selain Bubur Ayam, kami menyediakan beraneka ragam menu lainnya yang akan menggoyang lidah Anda, seperti seperti Sop Buntut Sapi, Nasi Timbel Komplit, Sop Iga, Sop Kaki, bermacam-macam nasi goreng, Roti bakar, Pisang Bakar, dll. Kami juga memiliki berbagai macam minuman khas, seperti Teh Tarik Rempah, Bandrek dan Bajigur serta bermacam-macam minuman lainnya yang dijamin akan menambah kaya pengalaman kuliner Anda di Rumah Makan kami.

Rumah Makan Bubur Ayam Bunut memadukan konsep modern tradisional, dimana pelanggan bisa memilih ruang makan bergaya modern (indoor) atau ruang makan bergaya tradisional dengan konsep saung bambu (outdoor) lengkap dengan Lesehan.

Lokasinya yang berada di daerah dataran tinggi, membuat RM Bubur Ayam Bunut memiliki daya tarik tersendiri karena udaranya yang sejuk. Didukung oleh letaknya yang tidak jauh dari beberapa kawasan wisata alam seperti, taman wisata alam Gunung Gede,  Selabintana, Wisata Arung Jeram Citarik, dan Pantai Pelabuhan Ratu yang sangat terkenal dan menjadi ikon wisata provinsi Jawa Barat.












Moci Kaswari

Jalan-jalan ke kota Sukabumi, tidak lengkap rasanya bila tidak membeli kue mochi, yaitu kue khas Sukabumi yang sudah terkenal sejak lama. Kue yang terbuat dari tepung ketan ditaburi tepung tapioka berisi kacang tanah halus, dan rasanya kenyal di mulut dan dikemas dalam keranjang kecil dari bambu.Bagi masyarakat kota Sukabumi, daerah Kaswari atau tepatnya Jl. Bhayangkara Gang Kaswari, Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, tentunya bukan tempat yang asing lagi, sebagai sentral pembuatan dan penjualan kue mochi.

WILUJENG SUMPING - welcome to - selamat datang di Mochi Kaswari, inilah tulisan spanduk cukup besar yang menghiasi kawasan ini, saat kami memasuki Jalan Bhayangkara. Untuk memarkir kendaraan roda empat, memang tidak tersedia luas, hanya beberapa saja yang bisa masuk di depan gang / jalan Kaswari, selanjutnya kita berjalan kaki dengan jarak yang dekat.

Yang tercatat oleh kami,ada lima merk mochi yang jaraknya berdekatan satu dengan yang lainnya :
1. Mochi Kaswari Lampion : Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari II No.19 Telp.0266-226534
2. Mochi Kaswari Kharisma : Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari No.13 Telp. 0266-2515262
3. Mochi Kaswari Bakat Jaya : Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari dan Gg. Kenari Telp. 0266-232092
4. Mochi Kaswari PD. Putra Mandiri/PD. Mochi Mandiri : Jl.Bhayangkara Gg. Kaswari No.17 Telp. 0266-7027960
5. Mochi Kaswari Mahkota : Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari II No.73 Telp. 0266-214529

Hasil pantauan kami, hampir semua penjual mochi di tempat ini, tidak hanya menjual kue mochi, tetapi menjual pula makanan ringan "oleh-oleh khas kota Sukabumi" dalam kemasan, antara lain : keripik tempe, keripik pisang, rengginang, keripik singkong, dodol, dan banyak aneka lainnya.

Kue mochi, yang rasanya kenyal saat dikunyah, pastinya sudah banyak yang mengetahui bahwa kue ini terbuat dari bahan utama tepung ketan yang diolah sedemikian rupa, yang berisi kacang tanah bercampur gula pasir, yang kemudian dilumuri tepung tapioka. Aneka rasa dari mochi-pun beraneka ragam, seperti yang tercatat dan kami rangkum dari beberapa spanduk dan papan nama yang terpampang di depan outlet, sebagai berikut : rasa suji pandan, vanilla, mocca, strawberry, durian, mangga, pisang ambon, wijen, keju, blueberry, jeruk, dan melon. Berbentuk bulat dikemas dalam keranjang bambu (berukuran kira-kira 10x10x10cm) yang isinya 10 biji, dan biasanya dijual perikat 5 keranjang, dan diberi label merk kertas.

Pada hari libur atau di akhir pekan, kawasan ini cukup ramai para pembeli kue mochi, baik dari Jakarta atau daerah lainnya.

WISATA LAUT


CITEPUS

Pantai berpasir ini selalu ramai di kunjungi wisata lokal yang mencari kehangatan laut selatan. Pada saat tertentu, penduduk setempat melakukan penangkapan ikan-ikan kecil untuk di ternakan di sungai yang ada di sekitar kampung. Pantai Citepus menjadi tempat utama kelangan muda untuk menikmati suasana alam yang menakjubkan.






MINAJAYA

Minajaya Beach adalah pantai di kecamatan surade..tdk jauh dr Jampang Tengah.pantainya biasa kl dilihat,pasirnya coklat,banyak karangnya lagi..tp itu specialnya..karangnya bukan karang yg amburadul ga karuan melainkan karangnya datar mulai dr bibir pantai hinggal luas sekali,jgnkan lapangan bola..ini bak padang golf besarnya..dan lebih menakjubkan lagi ditas karang tersebut yang sll kena pasang air laut ditumbuhi rumput laut dengan subur..apalagi yang deket ombak....pemandangan yg luar biasa..spt melihat padanh golf hijau,itu sebabnya di sebut dgn Ksabana in the sea' krn tertutup oleh indahnya rumput lain yang bagian bibirnya pantainya terserang ombak...jarang2kan pemandangan begini? Ada rumput dipantai langsung terkena terjangan ombak..., kl. Mau liat rumpur laut ini subur menghijau datalanglah pd bulan musim ujan karena lebih hijau dan asri terkena ujan terus.

UJUNG GENTENG

Keunikan pantai Ujung Genteng yaitu kita bisa menikmati matahari terbit juga matahari terbenam, mungkin sangat cocok bagi yang suka dengan Fotografi. Pantainya masih cukup bersih dengan khas pesisir pantai selatan yang terkenal bersih airnya. Dipesisir pantai tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 500m sebelum garis pantai. Pada saat pasang air laut memenuhi pantai dengan kedalam 0,5 ~ 1 meter, sangat cocok untuk berendam, bermain perahu karet, juga aktifitas lain seperti kolam luas dengan air yang berarus tenang. Untuk yang suka memancing di Ujung Genteng merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh para pemancing dari daerah lain yang menurut mereka ikannya lebih banyak & cukup bervariasi, Konon juga masih banyak ikan Marlinnya. Bagi yang suka dengan ketenangan bisa dirasakan di pantai Ujung Genteng ini, apalagi garis pantai yang panjangnya mencapai ±6 Km dan menghadap arah barat, begitu indah bila dinikmati pada saat matahari terbenam. Juga yang suka bertualang dengan kendaraan 4WD, Trail Bike & MTB didaerah Ujung Genteng tempatnya cukup menarik. ( dari berbagai sumber)

CIMAJA

Panorama pantai yang indah dan ombak yang besar membuat pantai ini menjadi tempat favorit bagi para peselancar. Banyak para Surfer mancanegara yang datang ke Pantai ini. Di empat ini juga seing diadakna event surfing ingkat nasional dan pro. terakhir kmanen tgl 0 mei 2009, Hal ini bukan hanya membangkitkan gairah wisatawan untuk menikmati indahnya berselancar di Pantai Cimaja ini. Para Pengelola wisata di tempat ini pun mendapatkan rejeki nomplok dengan adanya para wisatawan yang datang ataupun para peserta yang menginap di sekitar berlangsungnya lomba. Hal ini terbukti dengan penuhnya beberapa hotel di sekitar Pantai Cimaja.Panorama pantai yang indah dan ombak yang besar membuat pantai ini menjadi tempat favorit bagi para peselancar.

CIBANGBAN

Obyek wisata ini terletak kurang lebih 10 Km setelah Inna Samudera Beach. Parkiran nyaman dan di tempat ini pengunjung bisa bakar bakar ikan. Pemandangan laut dihiasi dengan kapal nelayan yang terapung apung di lepas pantai.

PALABUHANRATU

Pelabuhan Ratu, terletak kurang lebih 60 km arah selatan Kota Sukabumi ini. Pantai ini merupakan salah satu obyek wisata kebanggaan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Obyek wisata ini cukup terkenal berkat panorama alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan hamparan pasirnya yang luas.
Daya tarik Pantai Pelabuhan Ratu ialah kondisi gelombang air lautnya cukup cocok bila digunakan untuk olahraga surfing, sebab ketinggian gelombangnya cukup stabil. Dengan kondisi air yang seperti itu, maka di pantai ini terdapat beberapa tempat surfing yang sering dikunjungi wisatawan, yaitu Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh, dan Ujung Genteng. Beberapa tempat surfing tersebut ramai dikunjungi para wisatawan tepatnya pada bulan Mei hingga Oktober, saat kondisi ombak sedang tinggi.

Sebagai kota wisata Palabuhanratu dilengkapi dengan beragam fasilitas bagi para wisatawan. money Changer dan Tourist Information Centre terletak di jalan Kidang Kencana, yang merupakan jalan utama Kota Palabuhanratu. Penginapan dari skala hotel melati hingga hotel berbintang tersedia dengan berbagai keunikannya, Samudra Beach Hotel. merupakan hotel berbintang lima yang memiliki desain unik retro gaya 70an. Bagi yang ingin menikmati nuansa mediterania berpadu seni tradisional yang kental terdapat Padi-padi Beach Resort and Hot Spring. Bagi yang menginginkan nuansa bungalow terdapat Ocean Queen Resort.
Kawasan wisata Palabuhanratu merupakan kawasan yang didominasioleh objek wisata berupa pantai dan laut.di kawasan ini, terdiri 4 panati utama yang dapat dinikmati seperti :

Pantai Citepus
Pantai berpasir ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal yang mencari kehangatan ombak laut selatan.
Karang hawu
Terletak di Kecamatan Cisolok + 20 km dari Kota Palabuhanratu, Disini kita bisa menikmati keunikan pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang dibeberapa bagian. Bentuk karang nya mirip tungku dalam bahasa sunda disebut Hawu.
Cibangban
Obyek wisata ini terletak kurang lebih 10 Km setelah Inna Samudera Beach. Parkiran nyaman dan di tempat ini pengunjung bisa bakar bakar ikan. Pemandangan laut dihiasi dengan kapal nelayan yang terapung apung di lepas pantai.
Cimaja
Terletak + 13 km dari Kota Palabuhanratu. merupakan pantai favorit para pencinta olahraga selancar. Pantai yang dihampari batu dipesisir pantainya, memiliki salah satu ombak terbaik di Indonesia.
Fasilitas yang terdapat di sekitar pantai palabuhanratu ini antara lain mushala, area parkir yang cukup luas, taman bermain anak, tempat bersantai, dan beberapa warung makan yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Selain itu, ada juga kios-kios pakaian, suvenir, dan oleh-oleh khas Sukabumi. Bagi wisatawan yang membutuhkan fasilitas penginapan, terdapat berbagai macam losmen dan hotel di kawasan wisata tersebut, mulai dari hotel kelas melati sampai kelas berbintang. Fasilitas pendukung lainnya ialah restoran, penjaga keamanan (SAR), dan peta informasi wisata. 

WISATA SUNGAI DAN DANAU


CURUG CICURUG

Curug Cicurug berada di kec. Cibitung +/- 70 km dari Palabuhanratu. Daya tariknya yakni air terjun 3 lintasan, naik perahu sampan, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.

 

CURUG CIBEUREUM

Curug Cibeureum berada di desa Sundajaya Girang ke. Sukabumi +/- 10 km dari pusat kota Sukabumi. Daya tariknya yakni air terjun, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.

 

CURUG SAWER

Curug Sawer berada di desa gede Pangrango di kec. Kadudampit +/- 12 km dari pusat kota Sukabumi. Daya tariknya yakni air terjun, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.

 

CIPANAS

Cipanas berlokasi di desa Cisolok kec. Cisolok +/- 15 km dari Palabuhanratu. Bisa menggunakan mobil, motor dan berjalan kaki. Daya tarik lokasi ini berendam air panas, suasana pedasaan dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.

 

SITU SUKARAME

Situ Sukarame berlokasi di Kec. Parakan Salak +/- 15 km dari Cicurug bisa menggunakan mobil, motor dan berajalan kaki. Lokasi danau tempat bermain speda air dan play ground. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil dan motor.

 

  

SITU GUNUNG

Situ Gunung terletak di kaki Gunung Pangrango, Kecamatan Kadu Dampit lebih kurang 16 Km sebelah Barat laut kota Sukabumi, dengan luas 120 ha dan ketinggian 850 M dpl. Jalan berkelok, diantara pohon Pinus dan Damar mengantar Anda memasuki area danau Situ Gunung, sambil merasakan sejuknya udara gunung, Anda dapat berjalan-jalan mengitari danau, melihat canda ria fauna yang ada seperti lutung, monyet, surili dan satwa lainnya. Untuk Anda yang hobi memancing, disini sering diadakan perlombaan memancing

Asal usul nama Kota Sukabumi

      `Kota Sukabumi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.. Kota Sukabumi merupakan salah-satu kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Barat. Dengan lintang 6°55′17.15″S 106°55′33.04″E serta luas wilayah 52.46 km2 (20.25 mil²)



     Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-Bumen, yang bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat orang-orang suka bumen-bumen atau menetap. Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari bahasa Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan".
     Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama "Goenoeng Parang" (sekarang Kelurahan Gunungparang) lalu berkembang menjadi beberapa desa seperti Cikole atau Parungseah. Lalu pada 1 April 1914, pemerintah Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.
Selanjutnya pada 1 Mei 1926, Mr. G.F. Rambonnet diangkat menjadi Burgemeester. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh.
Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 52,46 Km² ini mendapatkan namanya dari seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung.
     Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815. Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Namun, bukan berarti hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan VOC, Van Rie Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor.
     Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa. Pada tanggal yang sama 354 tahun yang lalu, Belanda bangga memenangkan perang melawan Spanyol.Setelah Mr. G.F. Rambonnet memerintah ada tiga “Burgemeester” sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M. Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning.
Perubahan Nama Pemerintahan
No Nama Pemerintahan Keterangan
1 Gemeente Soeka Boemi Tahun 1914-1942
2 Soekaboemi SHI Tahun 1942-1945
3 Kota Kecil Sukabumi Undang-undang No. 17 Tahun 1950
4 Kota Praja Sukabumi Undang-undang No. 1 Tahun 1957
5 Kotamadya Sukabumi Undang-undang No. 18 Tahun 1965
6 Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi Undang-undang No. 5 Tahun 1974
7 Kota Sukabumi Undang-undang No. 22 tahun 1999, UU No 32 Tahun 2003